Sunday, October 2, 2011

TUGAS PENGANTAR ILMU KOMPUTASI : SEJARAH ANGKA NOL

Nol ditemukan secara terpisah sekurangnya 3 kali. Ketika ditemukan, kegunaan satu-satunya adalah sebagai pengisi kedudukan dalam sistem perhitungan nilai kedudukan. Catatan tertulis Babilonia kuno dari sekitar 300 SM mengenai penggunaan nol untuk keperluan ini merupakan yang pertama kali diketahui.

Babilonia – Iraq sekarang ternyata memiliki sistem hitung kuno yang jauh lebih maju. Mereka menggunakan sistem berbasis 60, seksagesimal , sehingga mereka memiliki 59 tanda. Yang membedakan sistem ini dengan Mesir dan Yunani adalah bahwa sebuah tanda dapat berarti 1, 60, 3600 atau bilangan yang lebih besar lainnya. Merekalah yang mengenalkan alat bantu hitung abax – soroban di Jepang, suan-pan di China, s’choty di Rusia, coulbadi di Turki, dll yang di sini kita sebut dengan sempoa). Sistem hitung mereka seperti sistem kita saat ini dimana 222 menunjukkan nilai ‘dua’, ‘dua puluh’ dan ‘dua ratus’.

Simbol Babilonia untuk nol

Konsep nol sebagai nomor dan bukan hanya simbol untuk pemisahan dihubungkan ke India di mana oleh perhitungan abad 9 praktis dilakukan dengan menggunakan nol (sekitar 5-2 abad SM) digunakan bilangan biner, yang membuatnya mirip dengan kode Morse, menggunakan bahasa Sansekerta kata sunya untuk merujuk ke nol atau kekosongan.

Saat India merosot, nol beralih ke China dan Arab dan nyatanya peradaban Islam-lah yang bertindak sebagai penghubung krusial antara India dan Eropa dalam soal penyebaran nol. Orang-orang seperti matematikawan dan astronom Muslim Al-Khwarizmi (yang dari namanya kata Inggris algorithm dan berasal algebra), terus menyebarkan gagasan nol dengan risalat matematis brilian yang mengelaborasi sistem bilangan Hindu India dan sifat-sifatnya. Terjemahan Latin atas karya Al-Khwarizmi, Algoritmi de numero Indorum pada sekitar 1.200 M-lah yang dibanding karya matematika manapun, membantu mengangkat Eropa dari racun rawa Abad Pertengahan.

Nol pada millenium cyber tahun 2000 masih punya kegemaran untuk mencampur-baurkan pemikiran matematis dan ilmiah terbesar sekalipun. Meski setelah berabad-abad menghilang dan ditemukan, sepertinya kali ini nol ada untuk tinggal selamanya.


Sumber :
- http://sainstory.wordpress.com/2010/07/03/nol%E2%80%93sejarah-singkat-tentang-nihil-nothing/
- http://en.wikipedia.org/wiki/Zero#History_of_zero
- http://shofiqsula.wordpress.com/2008/08/07/asal-usul-angka-nol/

No comments:

Post a Comment