Nol ditemukan
secara terpisah sekurangnya 3 kali. Ketika ditemukan, kegunaan satu-satunya
adalah sebagai pengisi kedudukan dalam sistem perhitungan nilai kedudukan.
Catatan tertulis Babilonia kuno dari sekitar 300 SM mengenai penggunaan nol
untuk keperluan ini merupakan yang pertama kali diketahui.
Babilonia – Iraq
sekarang ternyata memiliki sistem hitung kuno yang jauh lebih maju. Mereka
menggunakan sistem berbasis 60, seksagesimal , sehingga mereka
memiliki 59 tanda. Yang membedakan sistem ini dengan Mesir dan Yunani adalah
bahwa sebuah tanda dapat berarti 1,
60, 3600 atau bilangan yang lebih besar
lainnya. Merekalah yang mengenalkan alat bantu hitung abax – soroban di
Jepang, suan-pan di China, s’choty di Rusia, coulbadi di
Turki, dll yang di sini kita sebut dengan sempoa). Sistem hitung
mereka seperti sistem kita saat ini dimana 222 menunjukkan nilai ‘dua’, ‘dua
puluh’ dan ‘dua ratus’.
Simbol Babilonia untuk nol |
Konsep nol sebagai nomor
dan bukan hanya simbol untuk pemisahan dihubungkan ke India di mana oleh
perhitungan abad 9 praktis dilakukan dengan menggunakan nol (sekitar 5-2 abad SM)
digunakan bilangan
biner,
yang membuatnya mirip dengan kode
Morse, menggunakan bahasa
Sansekerta
kata sunya untuk merujuk ke nol atau kekosongan.
Saat India
merosot, nol beralih ke China dan Arab dan nyatanya peradaban Islam-lah
yang bertindak sebagai penghubung krusial antara India dan Eropa dalam soal
penyebaran nol. Orang-orang seperti matematikawan dan astronom Muslim
Al-Khwarizmi (yang dari namanya kata Inggris algorithm dan berasal algebra),
terus menyebarkan gagasan nol dengan risalat matematis brilian yang
mengelaborasi sistem bilangan Hindu India dan sifat-sifatnya. Terjemahan Latin
atas karya Al-Khwarizmi, Algoritmi de
numero Indorum pada sekitar 1.200 M-lah yang dibanding karya matematika
manapun, membantu mengangkat Eropa dari racun rawa Abad Pertengahan.
Nol pada millenium cyber tahun 2000 masih
punya kegemaran untuk mencampur-baurkan pemikiran matematis dan ilmiah terbesar
sekalipun. Meski setelah berabad-abad menghilang dan ditemukan,
sepertinya kali ini nol ada untuk tinggal selamanya.
Sumber :
- http://sainstory.wordpress.com/2010/07/03/nol%E2%80%93sejarah-singkat-tentang-nihil-nothing/
- http://en.wikipedia.org/wiki/Zero#History_of_zero
- http://shofiqsula.wordpress.com/2008/08/07/asal-usul-angka-nol/
No comments:
Post a Comment