Komposisi dalam fotografi merupakan sebuah seni penempatan
objek yang dilakukan oleh sang fotografer. Ibaratnya, Anda sedang menata sebuah
rumah. Vas bunga ini cocoknya ditaruh di mana, ya? Atau, apakah meja ini sesuai
jika ditaruh di bawah lukisan itu? Begitulah komposisi, ia merupakan insting
dan kejelian fotografer dalam menaruh objek-objek yang berada dalam sebuah
foto.
Pentingkah komposisi di dalam fotografi? Jelas iya.
Bayangkan, jika Anda memiliki furniture yang bagus di ruang tamu, tetapi Anda
sama sekali tidak bias menatanya, mungkin keindahan dari furniture itu akan
sia-sia. Yang ada hanya kesan acak-acakan dan tidak beraturan.
Begitupun dalam fotografi, teknik yang baik akan sia-sia
tanpa komposisi yang menarik. Namun, komposisi yang menarik akan membuat foto
lebih indah, walaupun teknik yang digunakan biasa-biasa saja. Jangan terlalu
terfokus dengan pada objek utama yang akan Anda potret. Coba perhatikan
sekelilingnya. Lihat bagaimana penempatan yang enak dalam view finder Anda.
Komposisi merupakan kemampuan seorang fotografer untuk
meletakkan gambar. Menyusun garis-garis dan objek sehingga enak dipandang.
Dalam komposisi fotografi, selalu ada bagian atau objek yang ditonjolkan. Hal
ini disebut dengan focus of interest.
Komposisi yang baik ditentukan oleh berbagai hal. Ada
beberapa elemen yang dapat Anda pelajari untuk mendapatkan komposisi yang enak
dilihat. Bagian-bagian tersebut adalah garis, shape, tekstur, dan pattern.
1. Garis
Dalam fotografi, garis tidak harus terlihat langsung. Ia bisa jadi sebuah garis imajiner. Namun,
ada juga fotografer yang sengaja membuat garis dalam foto untuk menggiring
orang yang melihat fotonya ke dalam objek utama.
Jika Anda membuat foto malam hari
dengan efek bulp, lampu-lampu
tersebut merupakan garis dalam foto Anda. Garis di sini bisa jadi kabel, jalan
raya, pembatas jalan, pagar, tangga, atau apa pun yang memiliki bentuk tegas.
Tidak penting garis itu melengkung atau membentuk lingkaran. Yang terpenting
adalah kesan yang ditimbulkan oleh garis tersebut.
2. Shape
Shape merupakan sebuah elemen visual
yang menonjol dari sebuah objek. Atau lebih sederhananya lagi adalah bentuk
khas dari objek. Shape merupakan salah satu hal yang dapat memberikan kesan
kontras antara objek dan sekelilingnya.
Faktor cahaya sangat penting. Maka,
seorang fotografer harus jeli memanfaatkan cahaya tersebut menjadi sesuatu yang
dapat memberikan detail yang kuat terhadap bentuk khas si objek. Hal ini bisa
menimbulkan kesan realistis dan mendalam.
3. Tekstur
Tekstur merupakan hal yang lebih
mendetail dari bentuk sebuah objek. Katakanlah, Anda akan memotret sebuah bola,
bentuk bola tersebut jelas-jelas bulat. Namun, jika Anda melihat lebih mendekat
lagi, akan muncul tekstur dari bola tersebut. Apakah ia kasar atau lembut.
Dalam melakukan penonjolan tekstur,
ada dua cara yang bisa dilakukan oleh fotografer untuk mencapai hasil maksimal.
Yaitu dengan mendekati atau menjauhi objek. Hal ini bergantung pada kebutuhan.
Tekstur yang baik adalah ketika
fotografer tersebut dapat memvisualisasikan detail dari objek sehingga orang
yang melihat dapat merasakan pola tekstur aslinya. Mereka dibuat seakan-akan
mengenal pola tekstur dari sentuhan secara langsung.
4. Patterns
Patterns adalah pengulangan dari bentuk dan
garis pada sebuah gambar. Hal ini bisa menimbulkan variasi pada sebuah foto.
Namun, berhati-hatilah menggunakannya. Salah-salah, yang Anda lakukan bisa jadi
membuat mata yang melihat bosan. Oleh sebab itu, diperlukan variasi agar tidak
monoton.
Patterns akan menghasilkan kesan ritmik dan harmoni dalam sebuah gambar.
Jika ditempatkan di saat yang tepat, patterns
juga akan memberikan kesan penuh dari sebuah foto.
Sumber :
- Aditiawan, Rangga dan Bianca,
Ferren. 2010. Belajar Fotografi Untuk
Hobi dan Bisnis. Jakarta: Dunia Komputer.
No comments:
Post a Comment